Valuasi GoTo Makin Melambung

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menilai penyuntikan dana senilai USD 400 juta atau sekitar Rp5,7 triliun (Kurs Rp 14.300/USD) dari Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), lewat penggalangan dana pra-IPO, menjadi salah satu pendorong kenaikan valuasi GoTo.
Valuasi bisnis GoTo Group diperkirakan akan mencapai USD 30 miliar, sebelum proses Initial Public Offering (IPO) berlangsung awal tahun depan.
"Masuknya investor sebelum IPO akan berdampak positif terhadap valuasi GoTo. Apalagi jika dana hasil pre-IPO semakin besar, tentu akan sangat menguntungkan GoTo dalam proses IPO nanti," ujar Alfred Nainggolan, Senin (25/10).
Dalam penggalangan dana pra-IPO, GoTo dikabarkan membidik jumlah investasi USD1,5 miliar - USD2 miliar.
Masuknya dana segar sebelum IPO ini akan menjadikan GoTo sebagai salah satu calon emiten dengan rising fund terbesar di pasar modal Indonesia.
Menurut Alfred keberhasilan pra-IPO GoTo akan menjadi momentum positif bagi ekosistem digital terbesar di Indonesia ini untuk sukses di pasar modal.
Selain valuasi yang terus meningkat, secara fundamental, model bisnis yang dibangun oleh GoTo juga semakin solid. Dengan ekosistem yang menaungi lebih dari belasan juta pelaku usaha, transaksi bisnis yang terjadi di GoTo akan semakin besar.
Alfred melanjutkan, salah satu milestone utama GoTo adalah terciptanya kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia dengan membentuk GoTo Group.
Valuasi bisnis GoTo Group diperkirakan akan mencapai USD 30 miliar, sebelum proses Initial Public Offering (IPO) berlangsung awal tahun depan.
- 44 Mitra Ojol di Jateng Kaget Cuma Dapat BHR Rp 50 Ribu
- Fore Coffee Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia, Cek Jadwalnya
- Medela Potentia Bersiap IPO, Cek Jadwalnya
- TikTok dan Tokopedia-TikTok Shop Hadirkan Ramadan Ekstra Seru 2025, Apa yang Paling Laris?
- Mitra Driver Gojek Gaungkan Gerakan Judi Pasti Rugi
- 5 Ide Menu Takjil Kekinian yang Lebih Sehat ala Tokopedia dan TikTok Shop