Van Dijk Terfasih, Gonzales Kurang di Logat
Sementara itu, striker naturalisasi lainnya, Cristian Gonzales mengakui jika dirinya sejatinya cukup paham dengan bahasa Indonesia. Sembilan tahun tidak pulang ke Uruguay, membuatnya mampu berbahasa dengan pasif maupun aktif.
"Tentu saja saya lancar. Saya bisa wawancara denganmu menggunakan bahasa Indonesia," ucapnya lantas tertawa.
Bagi Cristian, yang membuatnya terlihat kurang fasih hanya karena logat yang berbeda. Lidahnya masih terbiasa berbahasa latin, sehingga ada juga yang belum bisa mendengar dengan jelas.
Sang istri, Eva Siregar menimpali jika suaminya memang kurang bagus logat Indonesia. Namun, secara kemampuan berbahasa, dia levelnya sudah bagus. "Kalau dihitung poin 1 sampai 10, Gonzales sudah level 8. Bagus dia," ucapnya.
Dia juga membenarkan jika kekurangan Gonzales hanya dalam logat. Penyebabnya, di rumah, bahasa yang digunakan adalah bahasa latin, bukan Indonesia.
"Kalau pemain uruguay lain, istrinya kan cuma bisa bahasa Indonesia. Karena itu logatnya dapat. Kalau kami sama anak-anak komunikasinya bahasa latin," ungkapnya.
Victor Igbonefo berbeda, dia mengaku belajar bahasa secara otodidak. Karena tak memiliki keluarga berlatar belakang Indonesia seperti Van Dijk dan Gonzales, wajar saja jika kemampuannya berbeda.
Secara pelafalan, Victor mengaku sudah lumayan baik. Dia pun bisa paham jika diajak bicara dengan rekan-rekannya. Tapi, ada satu hal yang dia masih belum bisa bagus, yakni menulis pesan dalam bahasa Indonesia.
BANYAK pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Bahkan, dalam sejarah penampilan Timnas di Piala AFF, tahun ini adalah yang terbanyak. Total, ada
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408