Van Marwijk Bayar Staf Pelatih Australia dari Saku Sendiri

jpnn.com, MOSCOW - Arsitek Timnas Australia di Piala Dunia 2018, Bert Van Marwijk harus menggaji staf pelatih dari sakunya sendiri.
Itu terjadi karena Football Federation Australia (FFA) tak memiliki anggaran yang cukup. Sebenarnya, FFA sudah menganggarkan gaji tim, namun Van Marwijk bersikeras membawa stafnya sendiri.
Marwijk baru diangkat menjadi pelatih Socceroos di Piala Dunia 2018 setelah Ange Postecoglu mundur usai mengantar Negeri Kanguru lolos lewat play-off antarkonfederasi. Van Marwijk diangkat untuk jangka pendek, hingga Graham Arnold (pelatih Sydney FC) menggantikannya usai Rusia 2018.
"Saya membutuhkan mereka (staf) karena saya tidak punya banyak waktu. Ketika Anda mencoba mengembangkan tim dalam waktu singkat, Anda butuh orang-orang yang mengenal Anda," kata pelatih asal Belanda berusia 66 tahun itu di Sydney Morning Herald.
So, struktur kepelatihan Australia terbilang 'gemuk'. Sejumlah staf pelatih yang lama masih dipertahankan dan mendapat gaji dari FFA.
Sementara orang-orang kepercayaan Marwijk ditanggung dari gaji Marwijk sendiri. "Saya tahu orang-orang ini, mereka ikut saya bukan karena uang. Mereka ingin merasakan Piala Dunia," tutur Marwijk.
Di Piala Dunia 2018, Australia bergabung di Grup C bersama Prancis, Denmark dan Peru. Prancis akan menjadi lawan pertama Australia pada 16 Juni. (adk/jpnn)
Di Piala Dunia 2018, Australia berada di Grup C bersama Prancis, Denmark dan Peru.
Redaktur & Reporter : Adek
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Timnas Basket Berharap Tuah Lester Prosper di Laga Lawan Australia dan Korea
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Elkan Baggott Unjuk Gigi Menjelang Australia vs Timnas Indonesia
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun