Vape Menurunkan Angka Prevalensi Perokok

Studi baru di Selandia Baru itu merupakan kali pertama menguji efektivitas dan keamanan penggunaan rokok elektrik nikotin dengan patch nikotin sebagai terapi kombinasi untuk penggantian nikotin. "Nikotin adalah apa yang membuat orang menginginkan rokok. Namun, tar dan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya lainnya dalam asap tembakau yang menyebabkan kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru dan penyakit lain yang berhubungan dengan merokok. Bahan kimia lainnya inilah yang membunuh dua dari tiga perokok bukan nikotin," Walker mamaparkan.
Di Selandia Baru, sekitar satu dari delapan (13 persen) orang dewasa berusia 15 tahun keatas merokok tembakau setiap hari. “(Dengan vape) itu banyak orang yang hidupnya bisa diubah menjadi lebih baik,” ucapnya.
Dr George Laking, yang juga seorang peneliti bersama untuk penelitian ini, mengatakan metode penelitiannya adalah uji coba acak terbesar di dunia penggunaan rokok elektrik yang melibatkan masyarakat adat.(mg7/jpnn)
Studi baru di Selandia Baru menyebutkan bahwa kehadiran vape dinilai mampu mengurangi angka perokok.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Oyoy Godplant Makin Aktif di Dunia Bisnis, Kini Mulai Garap Industri Vape
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa
- Ajang Vape 5 Styles Berhadiah Rp 405 Juta, Buruan Ikutan!
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- FUEL Luncurkan Inovasi Terbaru, Liquid dengan Varian 'Ice Cream Series'