Vaping Jadi Masalah Besar di Australia, Mencari Solusinya Tidaklah Mudah

Jumlahnya lebih banyak dari kalangan anak-anak muda, yakni sepertiga pengguna rokok elektronik berusia yang berusia 25 tahun dan separuhnya di bawah 30 tahun.
Sebagai perbandingan, jumlah perokok tradisional terus turun dalam belasan tahun terakhir, sekarang hanya tinggal 11 persen di tahun 2019.
Mereka yang berusia antara 40 sampai 60 tahun adalah yang paling mungkin merokok setiap hari.
Di hadapan anggota parlemen, Profesor Skerrit mengatakan pertumbuhan warga dengan kebiasaan 'vaping; membalik kecenderungan penurunan jumlah merokok yang sudah terjadi selama ini.
"Sementara kita melihat jumlah perokok menurun di Australia, namun jumlah penggunaan nikotin justru meningkat, seperti yang belum pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir," katanya.
Mana yang lebih baik?
Para pakar kesehatan terus menolak pendapat yang menyatakan 'vaping' harus lebih banyak tersedia untuk mendorong penurunan jumlah perokok.
Organisasi kesehatan dunia WHO mengatakan alternatif terbaik bukanlah dengan tersedianya 'vaping'.
"Kedua produk, baik rokok maupun rokok elektronik sama-sama memiliki risiko untuk kesehatan. Pendekatan terbaik adalah tidak menggunakan kedua-duanya," kata WHO.
Vaping bisa jadi sebuah solusi dari kebiasaan buruk merokok, tetapi bisa juga dianggap sebagai krisis kesehatan publik saat ini.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- ARVINDO Minta Perlindungan Pemerintah untuk Segmen Open System