Varian Baru Covid-19 Bisa Ganggu Pembentukan Imunitas
jpnn.com, SURABAYA - Spesialis Patologi Klinik dari Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) dr Fauqa Arinil Aulia mengatakan seseorang yang sudah divaksin masih bisa terpapar Covid-19.
Menurut dia, vaksin saat ini masih dalam tahap penelitian karena efikasinya sekitar 60-90 persen.
"Artinya, masih ada celah ketika imunitas yang terbentuk tidak sesuai dengan yang diharapkan," kata dia, Rabu (19/5).
Apalagi, sambung Fauqa, munculnya varian baru B117 dari Inggris (UK) dan B1351 asal Afrika Selatan, tingkat penyebarannya cukup cepat.
Saat ini, strain baru itu sudah masuk ke Jawa Timur dibawa oleh para pekerja migran. Untuk itu masyarakat harus tetap waspada dan tetap taat protokol kesehatan
"Varian baru Covid-19 terhadap vaksin yang sudah ada saat ini bisa menimbulkan efek imunitas yang tidak terbentuk," beber dia.
Fauqa menegaskan varian baru corona itu tingkat penularannya sangat cepat. Anak-anak rentan ditulari virus tersebut.
Contoh lainnya, seseorang yang sudah vaksin tetapi masih bisa terpapar dan yang sudah negatif positif lagi dengan varian baru tersebut.
"Lalu pasien dengan komorbid berat infeksi menular, pasien kategori itu juga perlu diselidiki apakah ada mutasi atau tidak. Jadi, harus tetap disiplin prokes untuk mencegahnya," pungkas Fauqa. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Varian baru Covid-19 bisa menyebabkan imunitas seseorang tak terbentuk sempurna meski sudah divaksin
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Dokter: Cacar Monyet Bisa Dicegah dengan Pola Hidup Sehat dan Imunitas
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet