Varian Baru COVID-19 Bisa Menginfeksi Orang yang Telah Divaksinasi? Ini Kata Pakar
jpnn.com, SURABAYA - Beberapa waktu lalu, tiga tenaga kesehatan (nakes) di Bangkalan meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.
Sejumlah pakar menduga mereka terpapar varian baru yaitu B117 yang kini disebut Alpha dan B1351 Beta.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Agung Dwi Wahyu Widodo mengatakan, seseorang dapat mengalami reinfeksi. Hal itu terjadi karena beberapa sebab.
Pertama, antibodi yang dihasilkan vaksin belum tinggi, sehingga gagal menetralisir virus yang masuk.
"Walaupun sedikit, bisa terjadi reinfeksi pada varian Alpha dan Beta," jelas dia, Minggu (13/6).
Kedua, orang tertentu kemungkinan tidak menghasilkan antibodi yang terlalu tinggi. Akhirnya virus dapat bertahan dan menimbulkan infeksi.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu mengataka Hong Kong dan beberapa negara Eropa serta Amerika menemukan bahwa ternyata virus yang menginfeksi setelah vaksinasi atau reinfeksi adalah virus yang berbeda varian.
“Meski sudah divaksin, karena coronavirus-nya beda varian, maka bisa terjadi proses reinfeksi tadi,” tambah dia.
Pakar Imunologi Unair menyebut bahwa orang yang sudah vaksin bisa terinfeksi varian baru
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan