Varian Baru COVID-19 Lebih Sulit Dideteksi, begini Cara Mengantisipasinya
Kementerian Kesehatan Prancis, seperti dikutip dari Insider, menyatakan belum ada bukti jenis virus ini lebih mudah ditularkan daripada versi virus lainnya.
Menurut mereka, perlu lebih banyak penelitian untuk mencari tahu apakah varian ini bisa menghindari vaksin atau antibodi dari infeksi virus corona sebelumnya.
Profil genetik varian menunjukkan "le variant breton" tidak berbagi mutasi kunci dengan B.1.351 dan P.1, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil, yang lebih menular dan sebagian dapat menghindari vaksin.
Varian dari Brittany berada dalam satu kelompok strain dengan varian yang pertama kali terlihat di California Selatan.
Varian dalam kelompok itu, bernama Clade 20C, diperkirakan merupakan seperlima dari infeksi virus corona dunia pada April, menurut Nextstrain yang melacak evolusi virus korona dari waktu ke waktu.
Lebih lanjut, terkait varian baru virus yang lebih sulit dideteksi, ARS menambahkannya ke dalam daftar varian yang sedang diselidiki (VUI) WHO, walau belum masuk kategori varian yang menjadi perhatian (VOC).
"Analisis awal tidak menunjukkan peningkatan bahaya atau penularan dibandingkan dengan virus aslinya," kata ARS dalam sebuah pernyataan.
Untuk saat ini hanya varian corona dari Inggris, Brazil dan Afrika Selatan yang masuk dalam daftar VOC, dari ratusan yang telah ditemukan para peneliti di seluruh dunia.
Varian baru COVID-19 muncul dan lebih sulit untuk dideteksi, begini cara mengantisipasinya agar tidak tertular.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN