Varian Baru COVID-19 Masuk Malaysia, Filipina Panik, Satu Pulau Ditutup
jpnn.com, MANILA - Otoritas di Pulau Sulu, Filipina, menutup wilayahnya untuk pendatang dan menerapkan aturan pembatasan aktivitas selama dua minggu mulai pekan depan setelah jenis baru COVID-19 ditemukan di Sabah, Malaysia.
Sulu merupakan provinsi di Filipina Selatan yang berbatasan dengan wilayah Sabah, Malaysia. Pulau Sulu, yang dihuni oleh lebih dari 900.000 orang, melaporkan total 242 kasus positif COVID-19, dua di antaranya masih dirawat dan 12 lainnya meninggal dunia.
"Kebijakan ini merupakan upaya mencegah penularan di wilayah kita setelah jenis baru COVID-19 ditemukan di Sabah, Malaysia, karena dua wilayah ini cukup dekat," kata Gubernur Sulu Abdusakur Tan saat diwawancarai saluran televisi berita, ANC, Kamis (30/12).
Jenis baru COVID-19 telah ditemukan ada di Malaysia, tetapi otoritas setempat belum memeriksa temuan itu lebih lanjut, kata pejabat bidang kesehatan di Malaysia.
Otoritas di Sulu telah meminta pemerintah pusat untuk menyediakan lebih banyak kapal dan helikopter untuk mengawasi lalu lintas di perbatasan laut dengan Sabah, Malaysia.
Kebijakan isolasi wilayah di Sulu akan berlaku mulai 4-17 Januari. Kebijakan itu mungkin untuk diperpanjang.
Warga yang bukan penduduk Sulu akan dilarang masuk mulai Senin minggu depan.
Total kasus positif COVID-19 di Filipina telah melewati angka 472.000 dan sebagian besar pasien ada di Manila, ibu kota Filipina.
Pemerintah Filipina langsung menutup Pulau Sulu setelah Malaysia mengumumkan temuan kasus COVID-19 jenis baru
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai