Varian Baru COVID-19 Mengancam, Guru Besar UI Beri Pernyataan Melegakan
Sebuah studi laboratorium kecil yang dilakukan para peneliti New York memperlihatkan, vaksin berbasis mRNA yakni Pfizer dan Moderna efektif sekitar 94-95 persen efektif mencegah COVID-19 dengan varian Delta.
Vaksin Pfizer sendiri diketahui memiliki efikasi sebesar 95 persen infeksi SARS-CoV-2.
Sementara itu, untuk Sinovac, dua suntikan vaksin memberikan kemanjuran 59 persen terhadap varian Delta.
Kemudian, 70,2 persen untuk COVID-19 kategori sedang dan 100 persen untuk kasus parah.
Demikian hasil sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou seperti dikutip dari Xinhua.
Dalam studi itu peneliti melibatkan 628 orang pasien termasuk 153 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan varian Delta.
Menurut Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara itu, bila nantinya efikasi makin turun maka upaya yang bisa dilakukan ialah modifikasi vaksin bukannya membuat vaksin baru.
"Kalau nanti turun lagi, maka bisa dilakukan modifikasi, jadi tidak perlu bikin vaksin baru."
Varian baru virus Corona (COVID-19) mengancam, pernyataan Guru Besar Universitas Indonesia ini melegakan.
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Sebut Indonesia Sedang Krisis Konstitusi, Guru Besar UI: Akibat Pembangkangan DPR yang Arogan
- Desak Hentikan Revisi UU Pilkada, Dewan Guru Besar UI: Wibawa Negara Bakal Runtuh
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Guru Besar UI: Banyak Upaya BNPT Kurangi Indoktrinasi Radikalisme di Tengah Masyarakat
- Guru Besar FTUI Sorot Peran Penting Teknologi Radio Frequency bagi Kesejahteraan