Varian Baru Omicron Muncul, Ratu DPR Minta Vaksinasi Covid-19 Jangan Kendor

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Ratu Ngadu Bonu Wulla meminta pemerintah menggalakkan kembali vaksinasi Covid-19, apalagi seiring munculnya sub-varian omicron XBB yang terdeteksi di Indonesia.
Menurut Ratu, perlu usaha yang konsisten untuk menggugah masyarakat melakukan vaksinasi dalam upaya melindungi diri dari Covid-19.
Dia menyampaikan baru saja bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turun ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat untuk mengajak banyak orang melindungi diri lewat vaksinasi.
"Saya bilang tidak boleh berhenti, vaksinasi harus tetap berjalan, apalagi sudah ada varian baru,” tegas Ratu melalui keterangan yang diterima, Sabtu (29/10).
Ratu menyampaikan vaksinasi diperlukan untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Takutnya varian baru ini lebih berbahaya dari yang sudah ada. Istilahnya begini, jangan dikasih kendor vaksinasi ini,” ujar legislator dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II tersebut.
Terkait pemantauan di daerah pemilihannya itu, Ratu menilai masyarakat NTT mulai menunjukan antusiasme yang tinggi terhadap vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama hingga dosis ketiga atau booster.
“Akhir-akhir ini masyarakat antusiasnya sudah sangat tinggi, tetapi ketersediaan vaksin yang kurang. Namun, Kemenkes terus untuk mengupayakan menghadirkan vaksin dan kami terus melakukan vaksinasi,” jelas Ratu setelah menghadiri vaksinasi massal di Desa Menne Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Data, NTT.
Anggota Komisi IX DPR Ratu Ngadu Bonu Wulla meminta munculnya varian baru omicron harus diantisipasi, salah satunya vaksinasi Covid-19 jangan kendor
- Prabowo Ingin Hapus Kuota Impor, Riyono Komisi IV: Demi Memberikan Ruang Keadilan
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Kemenkes Hentikan Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin
- Komisi IX Bakal Panggil Kemenkes dan Dekan Kedokteran UNPAD Buntut PPDS Pemerkosa Pendamping Pasien