Varian Covid-19 Mu Kebal Antibodi? Pakar Imunologi Unair Bilang Begini
Misalnya, saat mutasi pada daerah spike, titik tangkap antibodi dapat dilakukan pemeriksaan. Apakah antibodi mampu menempel pada daerah tersebut atau tidak.
Apabila mutasi menghasilkan protein baru atau peptida yang berbeda, antibodi akan sulit menempel pada daerah tersebut.
"Inilah kenapa beberapa varian yang mengalami pada spike tidak mampu ditempeli antibodi, sehingga yang dinyatakan mampu menghindar didapatkan dari pasien,” jelas dia.
Dibandingkan dengan varian Delta, Mu lebih lemah. Berdasarkan penggolongan dari WHO, jenis baru itu termasuk dalam kategori VOI atau Variant of Interest.
"Kalau varian Delta termasuk VOC atau Variant of Concern. Dari tingkatannya saja menunjukkan lebih kuat dan hebat dari varian Mu," imbuh dia.
Upaya pencegahan tetap harus dilakukan dengan ketat. Apabila terjadi lonjakan kasus pada skala kota, maka perlu dilakukan PPKM.
"Dibatasi keluar masuknya orang, supaya tidak menyebar seperti pada lonjakan kasus kedua,” kata dia. .
Pada skala besar, sambung Agung, diperlukan rangkaian pencegahan dengan screening dan karantina bagi warga asing yang hendak masuk ke Indonesia seperti pekerja imigran.
Pakar Imunologi Unair Dr Agung beri penjelasan mengenai varian Covid-19 yang disebut kebal terhadap antibodi
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Anwar Berkeley
- Ari Dian
- Pembicara Kunci di Seminar Internasional Unair, Menteri AHY Bicara Reforma Agraria
- Kandidat Doktor Unair Ini Mendukung Langkah Presiden Jokowi Terkait RUU Perampasan Aset
- Ronald Tannur Anak Anggota DPR Divonis Bebas di Kasus Pembunuhan Dini Sera, Prof Basuki Bersuara