Varian Delta Berbahaya Sekali, tetapi Masyarakat Bisa Mencegah Tidak Tertulari
jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis mikrobiologi Rina Adeline meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 varian Delta. Sebab, varian baru asal India itu memiliki daya transmisi yang cepat dan lebih ganas dari virus sebelumnya.
Rina mengatakan itu saat menghadiri diskusi bertema 'Benarkah Varian Baru Virus COVID-19 Makin Ganas' yang diselenggarakan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Selasa (6/7).
"Infeksi makin besar dan virulensinya tinggi. Artinya, dia mampu menginfeksi lebih berat lagi," kata Rina.
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Jawa Barat, itu menegaskan keganasan varian Delta makin berbahaya jika menjangkiti orang berkomorbiditas atau memiliki riwayat penyakit penyerta.
Nantinya, gejala yang diterima orang dengan komorbiditas akan berlangsung lebih lama dibandingkan pasien tanpa berpenyakit bawaan.
"Inang yang dengan kondisi komorbiditas tertentu memengaruhi kemampuan virus beradaptasi yang mengakibatkan lamanya sakit," tutur Rina.
Namun, Rina meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi varian Delta. Menurutnya, virus tersebut bisa ditangkal jika seseorang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, mengikuti vaksinasi, dan berpikir optimistis.
"Kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan gizi seimbang, suplemen, dan olahraga. Kemudian yang wajib lagi ialah vaksinasi," tutur dia.
Dokter spesialis mikrobiologi Rina Adeline menyatakan keganasan varian Delta makin berbahaya jika menjangkiti orang berkomorbiditas atau memiliki riwayat penyakit penyerta.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Indonesia dan India Jalin Kerja Sama Produk Hilir Timah
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru