Varian Delta di Indonesia Masih Menakutkan, Ini Datanya

jpnn.com, JAKARTA - Varian Delta masih mendominasi temuan kasus COVID-19 di Indonesia.
"Sejak tahun 2020 hingga 1 September 2021, sudah dilakukan sekuensing pada 5.790 sampel. Ditemukan 2.323 di antaranya merupakan varian of concern (VOC)," kata Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmitodalam keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB, Kamis sore.
Wiku mengatakan dari total 2.323 VOC yang terdeteksi di Indonesia, sebanyak 2.242 kasus merupakan varian Delta, 64 kasus Alfa dan 17 kasus Beta.
Pria berusia 57 tahun itu mengatakan jumlah kasus COVID-19 saat ini masih dua kali lipat lebih tinggi dari saat gelombang pertama yang meningkat sejak Januari hingga mencapai puncak pada Juli 2021.
View this post on Instagram
Secara kasus harian, jumlah kasus nasional pada Minggu (29/8) menurun sebesar 86,9 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak yang terjadi pada Kamis (15/7).
"Mengingat bahwa kasus pada Agustus masih lebih tinggi dibandingkan dengan kasus pada gelombang pertama Covid-19 pada Januari, maka tugas kita bersama dalam menurunkan kasus ini," ujarnya.
Perbandingan kemunculan Varian Delta jauh lebih banyak ketimbang Alfa dan juga Beta.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG