Variasi Kapal Nusantara Diabadikan di Darwin
"Kapal itu unik. Di beberapa bagian di Indonesia, kapal-kapal itu sudah tak dibangun lagi. Mungkin ada pula yang jadi koleksi beberapa museum di dunia. Tapi, saya pikir koleksinya kapal Indonesia tak bervariasi sebanyak ini," imbuhnya.
Indonesia, imbuhnya, tidak begitu jauh, utamanya soal perahu-perahu itu, yang sampai berlayar ke sini. Ditambahkan dia, Dr Colin ingin mengoleksi kapal yang bervariasi tipenya.
"Tak cuma 1 atau 2 tipe. Dan kami memiliki 6-7 tipe kapal, utamanya sampan dan kano, mungkin di sini adalah koleksi terbaik dan terbanyak untuk kapal di dunia, di luar Indonesia," jelasnya.
Paul menambahkan, ada 12 kapal tradisional di sini, dan 9 kapal di antaranya dari Indonesia. Kapal-kapal di galeri maritim ini sudah dikoleksi sejak tahun 1980-an. Untuk kapal dari Indonesia, museum mendapatkannya dari kolektor hingga pelaut, bahkan sengaja membeli kapal-kapal itu.
"Kami dapatkan dari kolektor, pelaut, orang Australia, orang Inggris, yang travelling ke Indonesia, jatuh cinta dengan orang-orangnya, dengan kampungnya dan tentu saja kapalnya. Mereka berpikir untuk membawanya pulang, tentu kapal ini tak bisa dinaikkan ke pesawat, jadi harus dipakai berlayar," ungkapnya.
Jadi mayoritas kapal-kapal Nusantara ini dibawa ke Darwin dengan memakainya berlayar. Seiring dengan berlalunya waktu, para kolektor itu mendonasikannya pada museym.
"Mereka mendonasikannya ke museum atau menjualnya kepada kami untuk menambah koleksi museum. Dan kami mulai mengoleksinya," tuturnya.
Bagaimana dengan nama-nama kapal tersebut yang terdengar 'lucu' seperti "Semanis", "Karya Sama", "Tujuan", "Sama Saja" dan "Terima Kasih", apakah nama tersebut sudah dari sananya atau memang diberi nama yang unik itu?
Kejayaan nenek moyang Nusantara sebagai pelaut sudah meninggalkan banyak jejak. Salah satu jejak itu bisa dilihat di Galeri Maritim Colin Jack Hinton
- Sepatu Buatan Indonesia Incar Peluang di Pameran Perlengkapan Militer di Australia
- Pelaku Kekerasan Seksual di Kereta Komuter Akan Masuk Daftar Hitam dan Dilarang
- Dunia Hari Ini: Staf PBB Ikut Jadi Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Australia Alami Kerugian Judi Online Terbesar di Dunia, Iklan di Media Jadi Sorotan
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa Anti Perang di Melbourne Berakhir Bentrok
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Membatasi Penggunaan Media Sosial untuk Anak-anak