Ventilator Salman
Oleh Dahlan Iskan
Demikian juga BUMN seperti PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Bandung. Syarif siap menyerahkan gambar desain yang siap produksi.
Syarif sudah memikirkan rantai pasoknya. Ia sudah menghindarkan diri dari sistem pasok alat kesehatan. Agar komponen Vent-I itu mudah didapat di pasar bebas.
”Kalau menggunakan komponen alat-alat kesehatan tidak mungkin lagi. Sudah langka di seluruh dunia,” katanya.
Misalnya saja pompa. Syarif memakai pompa air yang ada di pasar. Demikian juga selang. Syarif menggunakan selang mesin cuci baju itu.
Biaya total satu unit Vent-I ini bisa ditekan menjadi sekitar Rp 12,5 juta. Sangat hemat untuk negara-negara miskin.
Tentu Syarif masih menunggu izin edar dari Kemenkes. Beberapa hari lagi. Tim Kemenkes sendiri sudah sangat proaktif. Mereka yang sudah datang ke Bandung.
Teman-teman Syarif di ITB tidak heran atas penemuannya kali ini. Syarif dikenal sebagai dosen yang sering menemukan teknologi baru.
Ventilator ini, kata seorang temannya, segini bagi Syarif --sambil teman itu menjentikkan jari kelingkingnya.
Inilah alat kesehatan yang sangat diperlukan saat ini --di samping alat pelindung diri (APD). Sampai-sampai Presiden Donald Trump bertengkar dengan para gubernur di Amerika
- Kalah Cantik
- Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah
- Dramatik Datar
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan