Verifikasi CPNS Ditutup, Lowongan Pendidik Paling Diminati
Perempuan yang telah menjadi guru sebuah SMK di Lamongan itu menuturkan ingin mencoba peruntungan dengan menjadi PNS di Surabaya. Dia memilih lowongan guru sesuai dengan passion. Pendaftar lain, Rudi, 30, menyatakan baru memverifikasi data pada hari terakhir lantaran ada berkas yang kurang saat datang pada hari sebelumnya. Namun, kekurangan itu bisa diperbaiki dan dia mendapatkan nomor pendaftaran.
Verifikasi penerimaan CPNS di lingkungan Pemprov Jatim juga ditutup kemarin. Berdasar data yang masuk ke BKD, tercatat ada 9.769 orang yang mendaftar lewat website panselnas. Yang upload berkas ke BKD hanya 4.955 orang. Yang lolos verifikasi tercatat 1.606 orang, ditolak 717 orang, dan yang tidak verifikasi 2.632 orang.
Sementara itu, di sela-sela rekrutmen CPNS yang memasuki tahap akhir, isu tidak sedap berembus di lingkungan Pemprov Jatim. Muncul dugaan pungutan dengan imbalan bisa lolos PNS. Praktik tersebut dikabarkan melibatkan pegawai Pemprov Jatim. BKD tidak menampik kabar itu. Instansi tersebut hanya memastikan bahwa praktik itu murni dilakukan oknum dan oknum itu disebut sudah mendapat sanksi.
Informasi itu berawal dari laporan salah seorang korban berinisial Im. Warga Surabaya tersebut mengaku ditawari seorang pegawai pemprov berinisial Ek. Saat itu Im ditawari lolos CPNS. Syaratnya membayar uang Rp 25 juta.
Ada dua opsi yang dijanjikan kepada Im. Opsi pertama, dia dimasukkan dahulu sebagai PNS jalur honorer. Namun, dia juga dijanjikan untuk dipermudah saat mengikuti tes CPNS reguler yang tengah berlangsung. ”Awalnya, saya diminta uang muka Rp 10 juta. Waktu itu transaksinya sekitar Mei,” kata Im kemarin.
Awalnya, Im tidak curiga. Apalagi Ek memang tercatat sebagai pegawai Pemprov Jatim. Namun, kecurigaan mulai muncul gara-gara dia tidak mendapat panggilan untuk rekrutmen tenaga honorer.
Yang makin bikin gusar, dia juga tidak masuk dalam daftar peserta tes CPNS tahun ini. ”Padahal, semua berkas waktu itu sudah saya lengkapi. Saya dijanjikan bisa ikut tes. Tapi, ternyata nama saya tidak masuk,” katanya.
Im mengatakan, ada sejumlah korban lain yang mengalami kasus tersebut. Bahkan, kabarnya sejumlah korbannya berasal dari luar Surabaya. Nominal yang dibayarkan cukup lumayan, di atas Rp 50 juta.
SURABAYA – Hampir seribu pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkot Surabaya tidak lolos verifikasi dokumen yang dilakukan
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- GP Ansor Advokasi Rizal Serang yang Diduga Menerima Perlakuan Arogansi Oknum Aparat