Verifikasi PSSI Dinilai Tak Punya Nilai Hukum
Kamis, 12 Januari 2012 – 04:04 WIB

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.
Yang lebih bahaya, kata Hinca, PSSI berani menggunakan istilah menghakimi status anggota tanpa mau menyebutkan dengan detail nama-nama klub yang disebutkan mereka bukan anggota PSSI. "Ini paling bahaya, juga diumumkan yang bukan anggota. Kami hingga saat ini masih menunggu siapa yang dikatakan bukan anggota. Siapa anggota yang dituduh bukan anggota itu? Harus dijelaskan duduk masalahnya, agar tidak muncul keresahan di publik sepakbola nasional," tandas Hinca.
Baca Juga:
Kendati belum mendapat laporan resmi dari PSSI terkait hasil verifikasi, KPSI langsung mencoba mengumpulkan materi terkait publikasi PSSI ke media mengenai hasil verifikasi.
"Yang pasti jika PSSI beranggapan kurang 10 suara, kami akan memberikan 15 suara tambahan. Jika kurang 30 kami akan berikan 40. Jika kurang 70, kami akan berikan 75. Terserah PSSI mau bilang kurang berapa, kami masih memiliki dukungan yang belum kami masukkan. Hingga saat ini dukungan terus masuk ke KPSI. Jika nyerah, silakan kibarkan bendera putih, jangan melakukan tindakan tidak berguna," tambahnya.
Dokumen resmi 452 anggota PSSI beserta Deklarasi Jakarta hasil rumusan RASN 2011 sudah resmi diserahkan ke PSSI pada 23 Desember lalu. Sedangkan PSSI baru mengumumkan hasil verifikasi kemarin itu tidak resmi hanya lewat media.
JAKARTA - Hasil verifikasi 452 anggota PSSI yang diumumkan ke publik di Hotel Crown Plaza, Jakarta, Selasa (10/1), dianggap tidak memiliki
BERITA TERKAIT
- Sudirman Cup 2025: Ini Target dari Menpora Dito Ariotedjo
- Menpora Dito Punya Harapan Besar Terhadap Kepengurusan Baru BWF
- Kabar Kurang Sedap dari Tim Bulu Tangkis Indonesia Menjelang Sudirman Cup 2025
- NBA Playoffs: Curry 31 Poin, Warriors Pukul Rockets
- Ucap Salam Perpisahan dengan Sabah FC, Saddil Ramdani Balik ke Indonesia?
- Perpisahan Pahit Kevin Diks dengan FC Copenhagen