Versi Keluarga Korban: Tanah Longsor Lebong Bukan Murni Bencana
jpnn.com - LAMPUNG - Keluarga korban tewas tanah longsor di Kecamatan Lebong Selatan, Lampung, menyesalkan sikap PT. Pertamina Geotermal Energi (PGE) Hulu Lais Bukit Gedang yang begitu lamban menangani peristiwa yang menelan korban jiwa tersebut.
Padahal warga menuding penyebab terjadinya longsor adalah perusahaan tersebut. Seharusnya mereka bertindak cepat menemukan empat para korban yang tertimbun longsor.
‘’Harusnya pihak perusahaan (PT.PGE.red) tidak lamban melakukan langkah evakuasi dan anak saya bersama teman-temannya bisa cepat ditemukan,’’ ungkap Sofian Rodi (50) ayah dari Edio Tris Rajo Bito (22) yang merupakan salah satu karyawan PT. PGE yang belum ditemukan hingga kemarin (29/4).
Rodi juga kecewa terkait pernyataan pihak perusahaan yang mengatakan kalau kejadian di PT. PGE merupakan murni bencana alam. Kalau saja pihak PT.PGE mempertimbangkan keamanan lokasi setiap cluster, termasuk rumah jaga dari kontainer tersebut, sejak jauh hari, bencana ini tidak akan ada.
‘’Sebelum lokasi jaga dan atau piket itu dibangun, harusnya perusahaan bisa mengantisipasi. Apalagi lokasi jelas berada dibawah tebing-tebing yang berpotensi longsor dan diatas lokasi jaga atau piket terdapat aliran atau alur sungai dan sewaktu-waktu bisa meluap, seperti yang terjadi saat ini,’’ ungkap Rodi.
Ditambahkan Rodi, pihaknya berharap anaknya dan korban lain bisa segera ditemukan. Untuk itulah pihak perusahaan harus berupaya semaksimal mungkin agar seluruh korban bisa ditemukan. Pihak perusahaan juga diminta untuk memikirkan dan mepertimbangkan ancaman kedepannya.
‘’Karena ini menyangkut nyawa masyarakat Lebong. Hal-hal kecil saja mereka lamban dalam mengantisipasi, bagaimana bencana yang lebih besar lagi yang bisa saja mengancam Lebong. Jangan sampai Lebong jadi Lapindo kedua. Dari pada terjadi seperti itu, mending ditutup saja, dari pada nanti masyarakat Lebong yg menanggung dampaknya nanti,’’ kata Rodi sembari meluapkan isi hatinya.
Sementara itu, Humas PT. PGE Lukmas HS yang dikonfirmasi Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) mengatakan pihaknya menyatakan kalau bencana longsor dan air bah tersebut memang murni bencana alam. PT. PGE merupakan salah satu korban dalam bencana alam tersebut.
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat