Versi Rizal Ramli, Ekonomi Indonesia Tidak Genting Ketika UU Ciptaker Dibuat

jpnn.com, JAKARTA - Begawan ekonomi Rizal Ramli menilai unsur kegentingan ketika pemerintah menerbitkan Perpu yang kemudian disahkan menjadi UU Cipta Kerja (Ciptaker) tidak memenuhi unsur.
Dia mengatakan itu saat hadir sebagai ahli dari pihak pemohon uji formil UU Ciptaker di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (27/7) kemarin.
"Faktanya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020-2023 tercatat sekitar lima persen. Jelas, ekonomi tumbuh 4,5 hingga 5 persen itu tidak genting dan masih bisa diatasi dengan cara-cara inovatif,” kata Rizal saat sidang di MK, Kamis.
RR inisial beken Rizal Ramli mengatakan ekonomi di Indonesia masuk kategori genting jika pertumbuhan ekonomi minus.
Dia kemudian menyinggung Indonesia periode 1998 saat pertumbuhan ekonomi anjlok ke minus 12,5 persen.
"UU Cipta Kerja yang termaktub dalam intrumen omnibus law tak biisa dijadikan alasan dalam mengatasi kegentingan ekonomi. Itu terlalu mengada-ada dan membodohi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, RR dalam persidangan menyoroti alasan pemerintah saat membuat UU Ciptaker demi menyederhanakan peraturan, perizinan, hingga birokrasi yang ruwet.
Dia merasa pembuatan UU Ciptaker malah memperumit pelaku usaha kecil dan menengah dengan potensi aturan yang bertabrakan.
Begawan ekonomi Rizal Ramli merasa perekonomian Indonesia dalam keadaan baik-baik saja ketika UU Ciptaker dibuat pemerintah dan DPR.
- ILDES Siap Gugat UU Kementerian ke MK Soal 5 Wamen Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN
- Buntut Pilkada Kukar Harus Diulang, Arief Puyuono Minta DKPP Pecat Seluruh Anggota KPU
- Polda Riau Jamin Keamanan Selama Pemungutan Suara Ulang Pilkada Siak di 3 TPS
- MK Perintahkan Pemungutan Suara Ulang Pilkada Siak di 3 TPS, Ini Kata KPU
- MK Putuskan PSU di Tasikmalaya, KPU Diberi Waktu 60 Hari
- Tim Hukum Paslon 01 Optimistis MK Diskualifikasi Saifullah-Atika di Pilkada Madina