Veto Keluar, Assad Kian Nekad
Bombardir Homs dan Serang Wilayah Lain, Sehari 50 Tewas
Selasa, 07 Februari 2012 – 05:05 WIB
Tetapi, tentara pemerintahan transisi Libya (NTC) membubarkan massa dengan tembakan ke udara saat mereka coba menerobos masuk. Sehari sebelumnya, Kedubes Rusia di Kota Tripoli juga menjadi target unjuk rasa massa. Mereka merobek bendera Rusia di sana dan menggantikannya dengan bendera NTC dan oposisi Syria.
"Semuanya dipicu oleh apa yang terjadi (pembantaian) di Kota Homs. (Demo) ini juga gara-gara veto Rusia dan Tiongkok," seru Ahmed Mourad, warga Syria di Libya.
Tetapi, Tiongkok membela diri atas veto mereka. Negeri itu menuding bahwa Barat sengaja terlibat dan melakukan intervensi senjata di Libya, Afghanistan, dan Iraq untuk menjatuhkan rezim yang berkuasa. Hal sama bisa terjadi di Syria.
Menurut juru bicara Kemenlu Tiongkok Liu Weimin, resolusi DK PBB atas Syria terlalu dipaksakan sebelum semua pihak menyetujui. "Praktik seperti itu tak membantu persatuan di DK PBB maupun menyelesaikan masalah," kilahnya.
BEIRUT - Kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB mengesahkan resolusi yang mendukung supaya Bashar al-Assad mundur dari pemerintahan di Syria justru membuat
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan