Vettel Tak Mau Dipanggil Baby shumi

Vettel Tak Mau Dipanggil Baby shumi
Vettel Tak Mau Dipanggil Baby shumi

Pembalap kelahiran Heppenheim, Jerman, 3 Juli 1987 itu mengingatkan semua orang bahwa dirinya masih terlalu muda. “Karir saya masih di awal. Tidak perlu dibanding-bandingkan. Dia (Schumi, Red) mungkin adalah pembalap terbaik yang pernah kita saksikan. Saya bangga kenal dengannya. Dia begitu baik dan sangat rendah hati,” ucapnya.

Lebih lanjut, Vettel mengatakan bahwa kemenangan keduanya mungkin tidak bisa datang dengan cepat. Dia sadar betul kemampuan Toro Rosso, dan dia belum tentu berada dalam situasi lebih baik tahun depan, saat dipindahkan ke Red Bull sebagai pengganti David Coulthard. “Saya tak akan terbang ke Singapura (28 September, Red) sebagai seorang pahlawan dan superstar. Saya tak akan mengharapkan kemenangan kedua di sana,” ujarnya. “Mengingat tempat asal saya dan bagaimana saya dibesarkan, saya cukup rendah diri untuk menyadari segala yang telah terjadi,” lanjut Vettel.

Kalau lomba di Singapura (dan seri lain di penghujung musim 2008 ini) berlangsung normal (tidak ada hujan seperti di Italia), Vettel sadar akan sulit baginya untuk meraih hasil baik. Yang bisa dia lakukan hanyalah mencoba. “Kami akan terus berjuang,” tegasnya.

Sedangkan tahun depan, Vettel tidak menganggap pindah ke Red Bull sebagai langkah mundur. Sekarang Toro Rosso memang lebih baik dari Red Bull. Tapi tahun depan belum tentu. “Pada akhirnya, apa pun alasannya, kitalah yang harus menyelesaikan pekerjaan (dan meraih hasil terbaik),” pungkasnya.(aza)

ITALI - Sukses menjadi juara termuda dalam sejarah Formula 1, Sebastian Vettel pun kebanjiran pujian. Status “champion masa depan” telah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News