Video Bagi Sembako Anies Dilaporkan ke Bawaslu
jpnn.com, JAKARTA - Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) mendampingi Yan Warinson dan Jonson Simalango melapor ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta.
Laporan yang dilakukan ini terkait dengan video yang merebak. Di dalam video tersebut terekam mirip pria Anies Rasyid Baswedan (Anies) yang kini terdaftar sebagai calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga membagi-bagikan sembako.
"Kami melapor ke Bawaslu DKI Jakarta karena diduga melakukan praktik politik uang dengan membagi-bagikan sembako," kata Yan Warinson dalam keterangan persnya, Selasa (18/4).
Yan Warinson mengaku melapor ke Bawaslu DKI pada Senin, 17 April 2017 pukul 19.00 WIB. Selain Anies, Sandiaga Salahudin Uno dan Hary Tanoesoedibjo juga ikut dilaporkan.
TAJI sendiri mengaku prihatin dengan video yang tersebar dengan melibatkan Anies. Menurtunya, aksi itu tidak mendidik masyarakat DKI.
Di dalam teori politik dan demokrasi, dikenal hubungan transaktional finansial (votebuying), dimana terjadi pertukaran suara pemilih dengan sesuatu (uang, barang atau jasa) yang ditawarkan oleh kandidat.
"Syarat pertukaran terletak pada kedua belah pihak sepakat dengan “harga” sehingga terjadi transaksi koruptif," kata Guntur Dalo.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon yang merupakan pengusung Anies-Sandi mengatakan video yang beredar atas calon Gubernur DKI yang dia jagokan adalah rekaman lama. Dan tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI.
Tim Advokasi Jakarta Bersih (TAJI) mendampingi Yan Warinson dan Jonson Simalango melapor ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta.
- Pimpinan Komisi IV DPR Minta Pemerintah Pastikan Harga Sembako Stabil dan Tersedia
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Berikan 10 Kg Beras Selama 6 Bulan
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Patroli ke Pasar Tradisional, Tim Polres Pelalawan Pantau Ketersediaan Sembako Menjelang Nataru
- Pilgub Jakarta 2024, Bawaslu DKI Tangani 13 Laporan Termasuk Kasus Dugaan Politik Uang