VIDEO! Detik-detik Tiga Apartemen Dirobohkan dalam Lima Detik dengan 180 Kg Bahan Peledak
jpnn.com - GLASGOW - Tiga unit apartemen tua setinggi 22 lantai di Skotlandia dirobohkan dengan 180 kilogram bahan peledak, baru-baru ini. Walhasil, gedung yang berada di Taffside dekat Cardonald, Glasgow, itu pun langsung runtuh dalam waktu lima detik saja.
Woww, dalam proses meratakan gedung bertingkat itu pun harus melibatkan lebih dari 6.000 pekerja.
Momen dramatis bangunan yang sebelum itu dihuni 340 keluarga diruntuhkan turut disaksikan sekelompok mantan penduduk yang merasa sedih melihat bekas tempat tinggal mereka dirobohkan.
Seperti dilaporkan Mail Online, tindakan merobohkan kediaman tersebut merupakan bagian rencana pembangunan kembali daerah itu, yang menelan biaya sebesar lima juta pound (Rp100 miliar), yang dikembangkan oleh Asosiasi Perumahan Glasgow (GHA), anak perusahaan properti Grup Wheatley.
Direktur properti Wheatley, Alex McGuire mengatakan, proyek baru itu akan membawa perubahan besar pada kehidupan penyewa dan daerah perumahan di Cordonald yang lain. Jelasnya, daerah perumahan baru akan dikembangkan di situ dan diperluas kepada warga lain dengan memberi taraf kehidupan baru untuk generasi mendatang.
"Kami berkomitmen memainkan peran utama untuk mengubah lanskap di Glasgow dan terima kasih diucapkan kepada penduduk yang memberi kerjasama untuk meluncurkan proses rekonstruksi (daerah ini)," katanya.
Namun mantan penyewa di apartemen itu, Anne-Marie Boyd, 45, mengungkapkan rasa sedihnya setelah menetap di bangunan tersebut selama 13 tahun dan masih tinggal di daerah Cardonald.
GLASGOW - Tiga unit apartemen tua setinggi 22 lantai di Skotlandia dirobohkan dengan 180 kilogram bahan peledak, baru-baru ini. Walhasil, gedung
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer