Video Joget Bumbung Jangan jadi Bahan Konflik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji ikut menyoroti beredarnya konten video tarian erotis Joget Bumbung di media sosial.
Menurut Indra, agak sulit jika ingin membandingkan suatu hasil budaya dari satu daerah dengan budaya lain (agama misalnya)
"Kalau kita benar belum tentu orang lain salah. Itu konsep dasar toleransi dan kebinekaan," kata Indra kepada JPNN, Sabtu (25/11).
Dia menjelaskan, bila Joget Bumbung ini adalah suatu tradisi di Bali maka orang lain tidak bisa menghakimi jika tarian itu bersifat pornografi.
Apalagi Bali sangat tinggi tingkat budayanya. Biasanya tiap tariannya mengandung nilai filsafat yang tinggi.
"Kalau Joget Bumbung dinilai melenceng alias dibelokkan ke arah pornografi saya yakin para polisi budaya Bali sudah menindak orang-orang ini," sergahnya.
Intinya, lanjut Indra, video itu sebaiknya tidak dijadikan bahan untuk konflik antarumat beragama.
Bentuk-bentuk provokasi seperti itu yang harus dihindari.
Konsep dasar toleransi dan kebinekaan jangan sampai disalahartikan
- Saat Ganjar Berjoget Bumbung di Acara Konsolidasi PDIP di Bali
- Video Joget Mesum Viral, Penari dan Panitia Terancam Penjara
- Setelah Viral, Video Joget Bumbung Terhapus dari Akun Ini
- Warganet Serukan Melapor ke Facebook Blokir Akun Arta Wan
- Video Joget Bumbung Viral, Polri: Terima Kasih Informasinya
- Gerakan Erotis Joget Bumbung, Polisi Kejar Pemilik Akun