Video: Rekaman CCTV dari Ledakan Bom Mobil di Ankara

Menanggapi serangan itu, pesawat Turki telah melakukan serangan terhadap posisi separatis Kurdi di Irak utara.
Kekerasan itu telah mewabah di wilayah tenggara Turki yang didominasi Kurdi sejak 2,5 tahun gencatan senjata dengan PKK runtuh pada bulan Juli.
Tapi para militan, yang mengatakan bahwa mereka berjuang untuk otonomi Kurdi, memfokuskan sebagian besar serangan pada pasukan keamanan di sejumlah kota wilayah tenggara, banyak di antara mereka telah memiliki jam malam.
Sebuah sumber kepolisian mengatakan, beberapa jam setelah ledakan, muncul penampakan dua penyerang, seorang pria dan seorang perempuan, yang potongan tangannya ditemukan 300 meter dari lokasi ledakan.
Bahan peledak yang digunakan adalah jenis yang sama dengan yang digunakan dalam serangan 17 Februari yang menewaskan 29 orang -sebagian besar tentara -dan bom itu telah dikemas dengan peluru dan paku agar menyebabkan luka dan kerusakan yang maksimal.
Duta Besar Australia untuk Turki mengatakan, ia melihat api menyala dan menyambar sejumlah kendaraan ketika sebuah bom mobil meledak di pusat transportasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia