Video Warga Australia Menolak Pakai Masker Jadi Viral di Media Sosial

Ia juga mengancam akan memberikan denda kepada mereka.
"Kelihatannya orang-orang lebih suka dipandang buruk dan mendapatkan jumlah 'like' banyak di media sosial dibandingkan mementingkan kesehatan dan keselamatan sesama warganya," katanya.
Pemberitaan dari kejadian yang sebelumnya tidak dilihat banyak orang kini menimbulkan pertanyaan apakah sebenarnya media telah memberitakan secara akurat reaksi publik terhadap peraturan COVID-19, selain dari kemungkinannya mempengaruhi kepatuhan orang-orang.
Ini bukan pertama kalinya pemberitaan media tentang pandemi telah menerima kritik.
Pemberitaan tentang obat dan vaksin yang mungkin bisa menyembuhkan COVID-19 pun dilihat sebagai penyebab dari timbulnya teori konspirasi dan kesalahpahaman tentang virus corona.
Dr Mathew Marques, dosen Psikologi Sosial di 'La Trobe University' yang telah mempelajari perilaku anti-sains dan pergerakan konspirasi, mengatakan perilaku anti-masker mirip dengan kepercayaan anti-vaksin.
Ia berpendapat media seharusnya tidak memberitakan pandangan ini.
Ia mengatakan kecil kemungkinannya video ini akan mendorong orang-orang untuk berhenti memakai masker, tapi khawatir akan mempengaruhi mereka yang sudah patuh.
Meningkatnya angka penularan virus corona di Australia mendorong pemerintahnya untuk memperketat aturan, namun tidak semua orang menaatinya
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun