Vietnam Gelimang Gelar 4 Tahun Terakhir, Indonesia Mangalami Kehampaan Trofi
Maklum, jam terbangnya sudah terbilang tinggi dan sempat pula menjadi asisten pelatih Guus Hiddink dalam timnas Korsel yang berlaga pada Piala Dunia 2002.
Park tidak pernah terpaku pada satu formasi, meski gemar menggunakan 4-2-3-1, dan dapat dengan mudah mengubah rencana di tengah permainan. Ini kerap membingungkan kubu lawan.
Park pun diuntungkan dengan pemain-pemain dalam skuadnya yang memiliki kecerdasan dalam menerapkan pikiran-pikiran sang pelatih.
Indra Sjafri yang kini menjabat direktur teknik PSSI, pernah merasakan bagaimana timnas U-22 besutannya dihajar habis-habisan oleh Vietnam di bawah komando Park dalam SEA Games 2019.
Dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-30 itu, pasukan Indra kalah dua kali dari Vietnam pada fase grup dan partai final.
Kunci kemenangan Park atas Indra yaitu mampu meredam strategi serangan balik Indonesia dengan menutup ruang di sisi sayap.
Menghentikan pergerakan sayap timnas juga diterapkan Vietnam saat mengandaskan perlawanan Indonesia yang dibesut Simon McMenemy dengan skor 3-1 pada pertemuan perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Bali, Oktober 2019.
Akan tetapi, Park Hang-seo pasti mengetahui bahwa timnas Indonesia sudah berbeda sejak ditangani rekan senegaranya, Shin Tae-yong, mulai awal 2020.
Vietnam mengalami masa bergelimang gelar dalam kurun waktu empat tahun terakhir, sementara Indonesia mengalami kehampaan trofi.
- Onde Mande! Semen Padang Vs Dewa United 0-4 di Babak Pertama
- Umi Pipik Beberkan Fakta Baru soal Abidzar Al-Ghifari
- Respons Park Hang Seo Soal Comeback ke Timnas Vietnam
- Timnas Indonesia Menang, Marselino Blak-blakan soal Barisan Pemain Naturalisasi
- Egy Maulana Vikri Merusak Perayaan Ulang Tahun Philippe Troussier
- Egy Maulana Vikri Cetak Gol, Timnas Indonesia Menang Tipis atas Vietnam