View dari Kamar 1808

Mobil Harus Diendus Keliling oleh Anjing

View dari Kamar 1808
View dari Kamar 1808
Setelah bom pertama dulu, di depan teras lobi dibangun teras besar yang tidak bisa dimasuki mobil. Setelah bom kedua ini, di depan teras besar tersebut dibangun lagi kamar kaca. Begitu berlapisnya pengamanan menuju lobi hotel itu.

 

Sampai di lobi, saya agak tertegun. Maklum, tiap hari sampai hari ini televisi masih menayangkan gambar bagaimana seorang laki-laki menarik tas roda menuju lounge di kiri lobi dan meletuskan bom di sana. Semula saya kira bom tersebut meledak di restoran yang biasa saya datangi untuk makan pagi atau makan malam di kanan lobi. Ternyata, bom itu meledak di lounge yang kiri. Kalau itu sih baru sekali saya minum-minum di situ. Yakni ketika hendak nonton siaran langsung pertandingan besar Liga Inggris.  Karena begitu Piala Dunia selesai langganan tv kabel Aura di hotel tersebut dihentikan, saya gagal nonton pertandingan yang mestinya amat seru saat itu. Saya lantas hanya minum-minum saja di situ.

 

Saya kaget, kok begitu banyak petugas security di lobi itu. Mereka menyapa nama saya karena, rupanya,  masih ingat bahwa saya sering ke hotel itu. Bahkan, saya lihat, sekarang ada dua orang berdiri di lobi yang khusus bertugas di dekat pintu tembus ke arah tempat parkir. Petugas laki-laki memeriksa badan tamu laki-laki, sedangkan petugas wanita memeriksa badan yang wanita. Pegawai hotel yang kebetulan masuk lobi dari pintu tersebut pun diperlakukan sama. Bagian-bagian tertentu badannya harus diraba.

 


Berita Selanjutnya:
Berharap U Hanya Dapat L?

JW Marriott Jakarta sudah "hidup" lagi. Sehari kemarin, dua pesta  pernikahan diselenggarakan di hotel yang dua kali dibom oleh teroris


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News