Vinda, Tatung yang Ingin seperti Agnes Monica
Sabtu, 23 Februari 2013 – 08:06 WIB
Vinda hari ini siap menjadi tatung merayakan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Foto: Shando Safela/Pontianak Post
Vinda memang gadis keturunan Tionghoa Singkawang yang lahir dan besar di Jakarta. Sebagai anak ibu kota, dia tumbuh menjadi remaja yang "up-to-date" dan berpengetahuan luas. Setidaknya dibanding gadis-gadis di kampung halaman orang tuanya di Kalimantan Barat.
Meski demikian, keluarga Vinda termasuk keluarga yang amat menghormati tradisi leluhur. Terutama tradisi yang berlangsung di kalangan keluarga Tionghoa Singkawang. Tak terkecuali saat upacara Cap Go Meh, hari ke-15 dan hari terakhir perayaan tahun baru Imlek. Di Singkawang, perayaan Cap Go Meh selalu meriah dengan berbagai atraksi kesenian dan pesta.
Vinda lahir dari pasangan Hanafi dan Chie Lina. Ibu Vinda, Lina, merupakan tatung sejak masih remaja. Dia juga mewarisi tradisi ibunya (nenek Vinda) yang merelakan raganya menjadi medium bagi roh leluhur yang datang setiap upacara Cap Go Meh.
Menurut cerita Lina, saat Vinda berulang tahun ke-14, Dewa Hung El Yi masuk ke dalam tubuhnya. Vinda tiba-tiba bertingkah seperti anak kecil. Dalam legenda Tionghoa, Hung El Yi merupakan dewa yang berwujud anak-anak. Hung El Yi seperti Dewa Nacha, namun berjenis perempuan.
TAK semua orang bisa menjadi tatung, raga yang bersedia dimasuki roh leluhur saat upacara Cap Go Meh. Tapi, Vinda, remaja cantik asal ibu kota itu,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu