Viral Ajakan Aksi Bela Islam Menuntut Pecat Menag Yaqut, Ini Kata Polisi

"Saya cek dahulu, karena saya belum baca selebaran tersebut," kata Artanto saat dikonfirmasi JPNN.com dari Jakarta pada Selasa (1/3).
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan aturan pengeras suara di masjid dan musala sebagai pedoman untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi hal yang tidak bermanfaat.
Sebab, di negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini terdapat banyak masjid dan musala yang berdekatan.
"Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?" ucapnya.
Baca Juga: ABG Jadi Korban Perbudakan Seksual di Rumah Perwira Polisi, Ketua IPW Berkomentar Begini
Pria yang beken disapa dengan panggilan Gus Yaqut itu lantas memberikan contoh lainnya dengan menjadikan gonggongan anjing sebagai analogi.
"Contohnya lagi, misalkan tetangga kita, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," tutur Gus Yaqut. (cr3/fat/jpnn)
Selebaran ajakan aksi bela Islam menuntut pecat dan penjarakan Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut viral. Ini respons polisi.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Pegawai Unram Diduga Hamili Mahasiswi Jadi Tersangka
- Ada Kamar Istimewa di Rutan Polda Jateng, Tarif Rp 2 Juta
- Geger Pengakuan Eks Tahanan soal Pungli di Rutan Polda Jateng, Bayar Kamar Rp 1 Juta
- Tak Punya Uang, Bu Yuliana Bawa Pulang Jenazah Bayi Pakai Taksi Online
- Mau Mandi di Sungai, Warga Temukan Meriam
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret