Viral, Korban Begal di NTB Jadi Tersangka, Kompolnas Bereaksi

Viral, Korban Begal di NTB Jadi Tersangka, Kompolnas Bereaksi
Ilustrasi begal. Foto: dok.JPNN.com

Menurut Poengky, polisi bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan dan tidak memiliki kewenangan memutuskan apakah perbuatan Amaq Santi masuk dalam kategori overmacht dan noodweer (pembelaan terpaksa).

"Yang memiliki kewenangan untuk menilai dan memutuskan adalah majelis hakim dalam sidang pengadilan," kata Peongky.

Oleh karena itu, Peongky meminta polisi harus menggali seluruh fakta berdasar keterangan saksi-saksi, bukti-bukti di TKP, keterangan tersangka, serta ahli.

"Agar dijadikan bahan penuntutan di sidang pengadilan bagi Jaksa Penuntut Umum dan diputuskan secara adil oleh majelis hakim," pungkas Poengky.

Polres Lombok Tengah sebelumnya menetapkan korban begal inisial S (34) menjadi tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap dua begal yang tewas bersimbah darah di jalan raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Minggu (10/4).

Kedua pelaku pembegalan yang tewas itu yakni P (30) dan OWP (21) warga Desa Beleka.

Adapun dua teman pelaku yakni WH dan HO warga Desa Beleka yang berhasil melarikan diri dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana curat.(cr3/jpnn)


Amaq Santi (34), ditetapkan sebagai tersangka dan sempat ditahan oleh Polres Lombok Tengah, NTB lantaran menghabisi nyawa dua pelaku pembegalan.


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News