Viral Labkes Kirim Hasil Tes PCR Palsu, ILKI Berkomentar Begini

Viral Labkes Kirim Hasil Tes PCR Palsu, ILKI Berkomentar Begini
Tes PCR. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

Sebab, apabila terjadi kesalahan input data, bakal berdampak pada seluruh proses berikutnya.

Pada saat pengambilan sampel dari pasien, penggunaan sistem barcode dan konfirmasi kesesuaian data pelanggan dengan barcode perlu untuk menghindari kesalahan.

"Proses pengolahan atau pemisahan sampel. Sampel yang dipisahkan untuk diperiksa harus sama identitasnya dengan bahan baku atau darah yang diambil dari pasien,” jelasnya.

Proses pengontrolan hasil pemeriksaan (quality validation) merupakan saringan terakhir. Pada tahap ini, kompetensi petugas sangat dibutuhkan.

"Saat ini, laboratorium dapat menggunakan laboratory information system dan laboratory automation system yang terintegrasi untuk mengurangi human error,” kata dia.

Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial mengenai seorang perempuan yang marah karena menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari Bumame Farmasi.

Perempuan tersebut menerima hasil antigen dan PCR padahal belum melakukan tes.

Selain Bumame Farmasi, KalGen Innolab juga pernah salah mengirimkan hasil pemeriksaan swab test kepada customer. (mcr4/fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Ketua Pengurus Wilayah ILKI DKI Jakarta Ampi Retnowardani komentari tindakan labkes kirim hasil tes PCR palsu kepada pelanggan yang viral di media sosial.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News