Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Viral seorang remaja berusia 18 tahun asal Klaten, Jawa Tengah, Rico Thomas yang harus dirawat di rumah sakit karena kebiasaan merokok dan vape sejak umur 11 tahun.
Praktisi kesehatan, dokter Tri Budhi, memberikan respons terhadap kasus ini.
Menurut Tri, vape memang merupakan produk yang lebih rendah risiko, tetapi tidak untuk digunakan bersamaan dengan rokok.
"Vape itu notabene tetap produk yang memiliki risiko lebih rendah dari rokok, bukan tidak berisiko, makanya di dunia vape masuk dalam Harm Reduction Concept yang bertujuan untuk mengganti produk berbahaya ke produk yang lebih rendah bahayanya. Oleh karena itu usianya harus dibatasi,” ujar dr. Tri Budhi.
Selaras dengan pernyataan dr. Tri Budhi, penelitian dari Public Health England 2022 menunjukkan bahwa vape memiliki profil risiko lebih rendah daripada rokok konvensional.
Temuan ini menunjukkan bahwa vape memiliki potensi untuk menjadi produk alternatif bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok, bukan sebagai produk yang digunakan secara bersamaan.
Selain penggunaan yang kurang tepat, dr. Tri Budhi juga menyoroti usia ketika Rico mulai mengonsumsi produk tembakau, yakni sejak Ia berusia11 tahun.
Dia menilai kasus Rico juga terjadi karena ada faktor abainya pengawasan terhadap penggunaan produk tembakau pada anak-anak di Indonesia.
Viral seorang remaja berusia 18 tahun asal Klaten, Jawa Tengah, Rico Thomas yang harus dirawat di rumah sakit karena kebiasaan merokok dan vape
- GENIX 2, Solusi Relaksasi Modern di Tengah Gaya Hidup Aktif
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Pemerintah Baru Diminta Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Merumuskan Regulasi
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Blusukan di 3 Wilayah Ini, Bea Cukai Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Gelar Operasi Pasar Gempur Rokok Ilegal di Konawe