Viral Video Luwak White Coffee Terbakar, BPOM Bilang Begini

jpnn.com, JAKARTA - Video berdurasi 1:29 detik tentang produk Luwak White Coffee yang mudah terbakar tengah viral di media maya. Merujuk video yang beredar, api dari korek langsung membesar ketika ditaburi kopi dalam kemasan itu.
Warganet ada yang membuat pembanding dengan produk lain. Namun, api dari korek yang ditaburi kopi selain produk Luwak White Coffee memant tak membesar.
Melihat komposisi di bungkus kopi luwak tersebut, tidak ada bahan yang aneh. Yang tertulis adalah kandungan gula, krim nabati dan kopi instan (15 persen). Pada kemasan produk tersebut juga terdapat logo halal beserta nomor registrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Kepala BPOM Penny K Lukito ketika diminta penjelasan soal itu mengatakan, pihaknya belum pernah melakukan penelitian guna membuktikan dugaan tentang kandungan plastik ataupun lilin dalam kopi kemasan yang sedang viral itu. “Belum ada,” katanya.
Namun, BPOM pernah mengeluarkan klarifikasi untuk kejadian serupa. Yakni ketika ada kerupuk yang mudah terbakar sehingga diduga mengandung plastik atau lilin.
Penny menjelaskan, produk pangan yang mudah terbakar itu ternyata tidak mengandung plastik atau lilin. Hanya saja, katanya, produk pangan yang memiliki sifat tipis dan berpori, berkandungan air rendah bahkan mengandung minyak dan lemak seperti kerupuk, kreker serta makanan ringan lainnya memang bisa terbakar atau menyala jika disulut dengan api.(fat/jpnn)
Video berdurasi 1:29 detik tentang produk Luwak White Coffee yang mudah terbakar tengah viral di media maya.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- Legislator Nilai Larangan Produksi AMDK di Bawah 1 liter Mematikan Industri
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang