Virus Corona Bikin Panik, Supermarket Australia Batasi Penjualan Tisu Toilet

PM Morrison mengatakan ia puas dengan apa yang sudah direncanakan oleh jaringan supermarket yang ada.
Ia juga mengatakan pemborongan yang dilakukan warga akibat panik, atau 'panic buying' tidaklah seburuk dengan gambar-gambar yang beredar di media sosial.
"Jelas sekali ada beberapa barang yang sudah tidak tersedia dalam jangka pendek, namun kami berusaha memenuhi pasokan tersebut," kata PM Morrison.
Juru bicara Coles mengatakan pasokan barang-barang ke jaringan toko mereka akan ditingkatkan, seperti barang makanan tahan lama dan produk kesehatan.
"Sama seperti toko lain, kami sekarang mengalami kekurangan produk pembersih tangan anti bakteri dan sabun pencuci tangan karena tingginya permintaan," kata Coles dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu CEO salah satu jaringan supermarket independen Ritchies Supa IGA, Fred Harrison mengatakan situasi yang ada saat ini sudah tidak terkendali.
"Saya sudah terlibat dalam bisnis ini selama 45 tahun. Saya sudah pernah mengalami masa SARS dan tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya." kata Harrison kepada media lokal di Australia.
Harrison mengatakan selain bahan pokok tahan lama yang banyak dibeli, pasokan daging dan makanan segar lainnya juga mulai berkurang.
Pembelian barang-barang secara berlebihan di Australia selama beberapa hari terakhir telah memaksa jaringan supermarket Woolworths membatasi pembelian tisu toilet, padahal produksi tisu diperkirakan lebih dari cukup
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia