Virus Corona di Selandia Baru: Kondisi WNI dan Pejabat Potong Gajinya Sendiri

Virus Corona di Selandia Baru: Kondisi WNI dan Pejabat Potong Gajinya Sendiri
PM Selandia Baru Jacinda Ardern sedang mempertimbangkan membuka perbatasan dengan Australia dan juga dengan Singapura. (AP: Nick Perry)

Pejabat Selandia Baru potong gaji mereka

PM Ardern telah banyak mendapat pujian internasional, termasuk dari warga Australia, karena kepemimpinannnya dalam menangani pandemi virus corona.

Rabu kemarin (15/04), PM Ardern mengumumkan jika ia, seluruh menteri dalam kabinetnya, serta beberapa pejabat lainnya akan memotong gaji mereka.

"Saya sendiri, jajaran menteri dan direktur eksekutif [lembaga] pelayanan publik akan dipotong gaji 20 persen untuk enam bulan ke depan, karena kami merasakan warga Selandia Baru yang bergantung pada subsidi upah, melakukan pemotongan gaji, dan kehilangan pekerjaan sebagai akibat dari Pandemi global COVID-19," ujarnya.

PM Ardern mengatakan pemotongan gaji tersebut hanyalah tindakan simbolik karena secara keseluruhan tidak akan berdampak besar terhadap posisi keuangan pemerintah.

Namun para pekerja yang disebut berada di garis depan dalam perang melawan virus corona seperti dokter dan perawat tidak akan mengalami pemotongan gaji.

Gaji PM Ardern saat ini adalah sekitar Rp 4.5 miliar per tahun, angka yang cukup tinggi di negeri yang penduduknya hanya sekitar 5 juta orang.

Sebagai perbandingan, gaji PM Australia Scott Morrison adalah sekitar Rp 5,5 miliar per tahun, dan Australia memiliki 26 juta penduduk.

Menanggapi keputusan PM Ardern tersebut, Bendahara Utama (Menteri Keuangan senior) Australia, Josh Frydenberg mengatakan Australia telah membekukan kenaikan gaji sebanyak dua persen, yang awalnya diperuntukkan bagi para politisi dan pegawai negeri.

Pemerintah Selandia Baru mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali perbatasan dengan Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News