Virus Corona Mendunia, PM Hungaria Salahkan Imigran
jpnn.com, BUDAPEST - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyalahkan warga negara asing dan migrasi atas masuknya virus corona ke negara tersebut. Menurut dia, virus mematikan itu dibawa pendatang dan kebanyakan menyebar di antara mereka.
Dalam wawancara dengan sebuah radio, Jumat (14/3), Orban menjelaskan alasan pemerintah Hungaria menutup universitas tetapi membiarkan sekolah tetap buka. Alasan tersebut adalah, universitas memiliki banyak mahasiswa asing. Sedangkan sekolah hanya diisi pribumi.
"Kami tidak bisa memisahkan puluhan ribu mahasiswa asing dari mahasiswa Hungaria, karena itu kami memutuskan lebih baik institusi-institusi tersebut ditutup," ujar dia.
Sejauh ini ada 19 kasus virus corona di Hungaria. Dari jumlah itu, sembilan pasien adalah warga negara Iran, satu Inggris, dan sisanya warga Hungaria.
Menurut Orban, bukan kebetulan kasus virus corona pertama di Hungaria adalah imigran asal Iran. Dia berpandangan bahwa penyebaran virus corona tak bisa dipisahkan dari imigran.
"Kami saat ini terlibat dalam dua peperangan, yang satu melawan migrasi, dan lainnya melawan virus corona, ada hubungan logis di antara keduanya," kata politikus sayap kanan tersbut.
Orban memang dikenal sebagai pembenci imigran, terutama mereka yang datang dari Timur Tengah. Di bawah kepemimpinanya pemerintah Hungaria menerapkan sejumlah kebijakan anti-imigran yang keras.
Kemarin, kementerian dalam negeri setempat mengusir dua mahasiswa asal Iran yang meninggalkan area karantina tanpa izin dan pakaian pelindung yang memadai. Mereka akan segera dideportasi dan dilarang memasuki wilayah Hungaria selama tiga tahun.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyalahkan warga negara asing dan migrasi atas masuknya virus corona ke negara tersebut.
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Seluruh Imigran Rohingya Kabur, Pemkab Berdalih Begini
- Pemerintah Pulangkan WN Jepang Buronan Interpol Ini, Apa Kasusnya?
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Pihak Berwenang Australia Selidiki Kedatangan Kapal Indonesia di Pelosok Australia Barat