Virus Corona Menggila, Donald Trump Malah Perang Melawan WHO
jpnn.com, WASHINGTON - Di tengah mewabahnya virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru menyatakan perang melawan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemarin, Selasa (14/4), dia memutuskan menghentikan pendanaan untuk lembaga di bawah naungan PBB tersebut.
Trump menuding WHO ikut bertanggung jawab atas meluasnya penyebaran virus corona ke seluruh penjuru dunia. Organisasi tersebut, lanjut dia, telah menelan mentah-mentah dan mempromosikan informasi yang salah dari Tiongkok.
Amerika Serikat adalah donor terbesar WHO dengan sumbangan lebih dari USD 400 juta pada 2019, sekitar 15 persen dari anggarannya.
Keputusan Trump itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris menyebutnya langkah berbahaya ke arah yang salah yang tidak akan membuat upaya mengalahkan COVID-19 lebih mudah.
Penghentian pendanaan itu telah diperkirakan sebelumnya. Trump makin kritis terhadap organisasi itu ketika kondisi di Amerika Serikat terus memburuk dan pemerintahannya terus dikritik karena dianggap lalai. Kini, AS adalah negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia.
Korban tewas di AS akibat COVID-19, penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus itu, mencapai angka 25.700. Sementara jumlah kasus terkonfirmasi yang diketahui mencapai lebih dari 600.000, menurut hitungan Reuters.
Jutaan orang Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka, dan ekonomi AS telah lumpuh karena warga telah tinggal di rumah dan kegiatan ekonomi diperintahkan untuk tutup, yang membayangi peluang Trump terpilih kembali pada November. (ant/dil/jpnn)
Di tengah mewabahnya virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru menyatakan perang melawan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Redaktur & Reporter : Adil
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos