Virus Corona Menjangkiti Pejabat Negara Iran
jpnn.com, DUBAI - Jumlah kematian di Iran akibat virus corona bertambah 21 orang. Hingga Sabtu (7/3) jumlah total telah mencapai 145 orang. Dari 21 orang meninggal itu salah satunya adalah seorang anggota parlemen konservatif dari Teheran.
Ketika mengumumkan kematian terbaru, seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa kasus orang yang dipastikan mengidap corona telah meningkat sebanyak lebih dari 1.000 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, hingga Sabtu jumlah total pasien COVID-19 di negara itu menjadi 5.823.
Anggota parlemen Fatehmeh Rahbar termasuk di antara mereka yang meninggal pada Jumat, menurut laporan kantor berita semiresmi, Tasnim.
Kematian Fatehmeh itu menjadi tanda berikutnya bahwa penyakit tersebut telah menyebar di kalangan lembaga negara.
Pada 2 Maret, Tasnim melaporkan kematian Mohammad Mirmohammadi.
Mohammad adalah anggota Dewan Kemanfaatan, lembaga yang menyelesaikan perselisihan antara parlemen dan Dewan Wali, yaitu badan yang memeriksa para kandidat pemilu.
Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi dan anggota parlemen lainnya, Mahmoud Sadeghi, mengatakan mereka juga telah tertular virus corona.
Anggota parlemen Fatehmeh Rahbar termasuk di antara mereka yang meninggal pada Jumat, menurut laporan kantor berita semiresmi, Tasnim.
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah
- Militer Israel Klaim Tidak Ada Korban Cedera Akibat Serangan Rudal Iran