Virus COVID-19 Tetap Jadi Ancaman Bagi Pasien Kanker, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Pasien kanker menjadi kelompok rentan yang memiliki risiko tinggi untuk terjangkit COVID-19 dengan dampak yang lebih parah sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Salah satu penyebab adalah kondisi respons imun yang kurang memadai melindungi dari penyakit dan infeksi.
"Mereka memiliki risiko terjangkit COVID-19 lebih tinggi karena sistem kekebalannya terganggu," kata dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik dalam diskusi daring, Kamis (16/12).
Kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh kurang mampu melawan penyakit dan infeksi, termasuk virus penyebab COVID-19. Hal ini juga memicu risiko lebih tinggi mengalami keparahan, perawatan di rumah sakit dan kematian akibat COVID-19.
"Kondisi tersebut dapat berasal dari kanker itu sendiri maupun efek samping dari terapi kanker," imbuhnya.
Jeffry menambahkan imunisasi yang efektif harus menginduksi stimulasi jangka panjang baik sistem imun humoral maupun seluler yang dimediasi oleh sistem adaptif dengan memproduksi sel efektor untuk infeksi saat ini maupun sel memori untuk infeksi di masa depan oleh agen patogen.
Ada berbagai jenis vaksin yang sedang digunakan atau sedang dikembangkan untuk pencegahan penyakit menular.
Dalam kondisi ideal vaksin seharusnya mampu memicu sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Virus COVID-19 tetap jadi ancaman bagi pasien kanker, simak penjelasan dokter spesialis penyakit dalam.
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- 4 Khasiat Biji Anggur, Tekanan Darah Tinggi Bakalan Ambyar
- Childfree Berdampak Positif dan Negatif, Begini Penjelasan Dokter Ngabila
- Solusi Inovatif untuk Terapi Kanker Hadir di Indonesia
- Inovasi Bedah Bethsaida Hospital, Harapan Baru Pasien Kanker Rektum
- 5 Manfaat Bawang Merah, Bantu Cegah Kanker Menyerang Anda