Virus ND dan Coryza Mulai Mereda
Senin, 12 Desember 2011 – 14:55 WIB
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Peternak Unggas Rakyat (APUR) Kotim, Jefri yang mengatakan bahwa keengganan para peternak untuk mengembangkan produksi ayam ras dalam bulan ini adalah karena adanya wabah penyakit ND dan Coryza. Penyakit itu lanjutnya, memang muncul pada musim penghujan ini dan menyebabkan ratusan ekor ayam peternak mati.
Baca Juga:
Wabah penyakit itu menurutnya tidak hanya menyerang ayam ras semata, melainkan juga menyerang ayam kampung baik yang dibudidayakan di kandang maupun yang tidak, sehingga menjadi faktor utama meroketnya harga ayam belakangan ini. “Kita sudah mengirim sampel ayam yang mati ke laboratorium di Bandung dan hasilnya positif terkena ND dan Coryza. Karena itu para peternak banyak yang enggan berproduksi, sehingga hanya merawat ayam yang sudah ada saja untuk persediaan menjelang Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.
Dengan terpengaruhnya produksi ayam para peternak akibat wabah tersebut, maka menjelang akhir tahun terutama Natal dan Tahun Baru bisa dipastikan harga daging ayam akan melonjak tajam. Dikatakan Jefri, untuk harga ayam ras sendiri saat ini sudah mencapai Rp.17.500 per kilogramnya di kandang, dan pada tingkat pemotong naik menjadi Rp.18.500 per kilogram, sebelumnya pada bulan November lalu pada tingkat kadang harga masih Rp.12.500 per kilogram. Sedangkan pada tingkat pasar dirinya memperkirakan harga lebih tinggi lagi, mengingat stok ayam lokal saat ini hanya terbilang cukup, disamping dibantu pasokan dari Banjarmasin.
Dirinya mengatakan, harga tersebut terbilang sudah maksimal sehingga sampai tutup tahun nanti dipastikan tidak akan naik lagi. Dari 96 peternak ayam anggota APUR yang ada di Kotim, Jefri mengatakan akan mulai “masuk kandang” kembali pada awal tahun 2012 mendatang. Dirinya memperkirakan pada bulan Februari, karena pada bulan tersebut diprediksi musim hujan sudah berakhir sehingga sangat cocok untuk memulai budidaya ayam ras.
SAMPIT – Wabah virus Newcastle Disease (ND) atau tetelo dan Coryza yang menimpa ternak ayam di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur mulai mereda.
BERITA TERKAIT
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali