Vis a Vis, Iksan Skuter Tetap Suarakan Perlawanan

Vis a Vis, Iksan Skuter Tetap Suarakan Perlawanan
Iksan Skuter. Foto: Arsip Iksan Skuter/Yogi H.

Dengan nuansa yang lebih segar dan cenderung rock, Gumam dibuka dengan intro minimalis yang hanya diisi oleh sequencer dan vokal, menggambarkan kondisi negara yang sunyi dan suram.

Setelah verse pertama dimulai dengan lirik 'infiltrasi menyusupi', setelah baris terakhir intro 'itulah kenyataan politik jadi tunggangan' dan 'itulah kenyataan pemuja keserakahan', lagu itu seakan menegaskan bahwa suara-suara yang melawan kesunyian mampu menggebrak ketidakadilan.

Dengan sentuhan indie rock dan synth rock, Iksan Skuter tetap setia menyuarakan ketidakadilan sembari tetap mengikuti perkembangan zaman.

Gumam menjadi simbol bahwa satu suara yang terkumpul dapat mendisrupsi upaya pelemahan kekuatan rakyat.

Proses produksi album Vis a Vis terbilang singkat, dilakukan selama Januari 2025 di kediaman Iksan Skuter di Yogyakarta.

Album tersebut direkam dan diproduseri sendiri, sementara proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Rama Studio Project di Kota Malang.

"Proses rekaman aku kerjakan sendiri, dan relatif cepat selesai kalau tangan sendiri yang memainkan instrumen dan merekamnya. Kalau masalah efisiensi, memangnya pemerintah saja yang bisa efisiensi? Kami musisi yang hidup di Indonesia ya sudah lebih dulu dan lebih lama efisiensi dalam produksi," ungkap Iksan Skuter, Sabtu (8/3).

Dengan album Vis a Vis, Iksan Skuter kembali mengukuhkan dirinya sebagai musisi yang tidak hanya meracik melodi, tetapi juga tetap lantang dalam menyuarakan kritik sosial.

Musikus Iksan Skuter akhirnya menghadirkan karya terbaru berupa album yang berjudul Vis a Vis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News