Visa Covid Membuat Pemegang WHV Bisa Tinggal Lebih Lama di Australia, yang Masih di Indonesia Harap Bersabar
Beberapa perusahaan bahkan menawarkan hadiah uang tunai senilai A$100 ribu, atau lebih dari Rp1 miliar, bagi orang yang mau memetik stroberi.
Situasi serupa disaksikan sendiri oleh Fendi Dita Murdani, warga Indonesia lainnya yang kini bekerja di salah satu cabang pabrik daging terbesar di Australia, JBS di kawasan Rockhampton, Queensland, Australia.
Fendi mengatakan perusahaan tempat kerjanya sangat kesulitan mencari pekerja sampai harus melakukan upaya tambahan.
"Sampai SMS ke pegawainya, [bilang] 'ada gak keluarga atau temannya?' ... Kalau misalnya bawa teman untuk kerja, nanti kamu dapat hadiah, voucher belanja, TV,'" katanya.
Ketika berada di masa penghujung WHV tahun ketiganya, Fendi memutuskan untuk mengajukan visa khusus saat pandemi 28 hari sebelum masa berlaku WHV nya habis.
Mendapatkan visa tersebut tidak hanya membantu Fendi mempertahankan pekerjaannya, tapi juga membuat ia tidak harus berpisah dengan istrinya, yang memegang WHV tahun kedua.
"Syukur imigrasi mengeluarkan visa Covid itu," katanya.
"Secara pribadi saya sih terbantu banget bisa stay di sini juga, dan di Indonesia pun belum terlalu baik untuk pulang," ujarnya.
Sejumlah pemegang Working Holiday Visa (WHV) asal Indonesia kini menggunakan Covid-19 Pandemic visa untuk tetap bisa tinggal dan bekerja di Australia
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan