Visa Covid Membuat Pemegang WHV Bisa Tinggal Lebih Lama di Australia, yang Masih di Indonesia Harap Bersabar
"Biasanya ada sekitar 150.000 pekerja pemegang WHV di Australia di satu periode," ujar Silke Kerwick, anggota komite Panel Backpacker dan Penasihat Pariwisata Pemuda (BYTAP).
"Jumlahnya turun ke angka 38.000."
Tidak sedikit pula pemilik akomodasi penyewa kamar bagi 'backpacker' yang biasanya digunakan pemegang WHV terpaksa menjual bisnis mereka karena hampir tidak ada pelanggan.
Pemegang WHV hampir berusia 30 memohon 'keringanan'
Sementara itu, sekelompok pemegang WHV yang ada di Indonesia berharap dapat mengisi kekosongan tersebut, hanya saja, perbatasan masih tutup.
Handyani Yutti Utami adalah salah satunya.
Yutti yang sudah memesan tiket penerbangan untuk tanggal 26 Maret 2020 terkejut mendengar Australia menutup perbatasan internasional pada 20 Maret.
Perempuan yang sempat memegang WHV sebelum masa berlakunya habis November tahun lalu tersebut sudah menunggu satu tahun tiga bulan untuk bisa terbang ke Australia.
Ia mengatakan sudah menghabiskan biaya sekitar Rp15 juta untuk mempersiapkan keberangkatannya, mulai dari biaya visa, tes bahasa Inggris, hingga tiket penerbangan.
Sejumlah pemegang Working Holiday Visa (WHV) asal Indonesia kini menggunakan Covid-19 Pandemic visa untuk tetap bisa tinggal dan bekerja di Australia
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan