Visa untuk Warga Indonesia yang Melakukan Kunjungan Bisnis ke Australia Akan Dipermudah
Aturan visa bagi warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan bisnis ke Australia akan dilonggarkan dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Penny Wong kepada ABC, Selasa (04/07), terkait dengan kunjungan Presiden Joko Widodo yang tiba di Sydney pada Senin malam untuk perjalanan tiga hari ke Australia.
Menlu Penny Wong mengatakan, isu adanya hambatan perjalanan sudah beberapa kali diangkat oleh pihak Indonesia.
"Kami akan membuat perjalanan bisnis lebih mudah bagi orang Indonesia untuk datang ke Australia. Itu hal yang baik untuk Australia, untuk lapangan kerja," ujarnya dalam wawancara dengan Radio ABC.
“Indonesia adalah kekuatan ekonomi yang terus berkembang dan akan terus berlanjut dalam dekade berikutnya," kata Menlu Penny.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menyoroti proses mendapatkan visa bagi warganya yang ingin berkunjung ke Australia, menyebutnya sulit dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
"Kami menyadari hal ini, ini juga sudah disampaikan ke kami, tapi tentunya kami harus pastikan sistem visa Australia tetap berjalan sebagaimana mestinya," katanya.
Memperkuat hubungan
Jennifer Mathews, Presiden Nasional Dewan Bisnis Australia-Indonesia (AIBC) menyambut baik "langkah apapun dari pemerintah untuk melonggarkan pembatasan perjalanan bisnis" bagi warga Indonesia di Australia.
Aturan visa bagi warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan bisnis ke Australia akan dilonggarkan dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi kedua negara
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia