Viva Sebut Kelemahan Mendasar Lembaga Survei
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengaku tidak kaget dengan perolehan suara PAN di sejumlah hitung cepat lembaga survei.
Menurut Viva, hasil survei elektabilitas PAN selalu berbeda dengan perolehan suara riil. ”PAN selalu 7 persen lebih,” kata Viva kepada Jawa Pos.
Menurut Viva, ada kelemahan mendasar dari yang dilakukan lembaga survei selama ini. Misalnya, lembaga survei tidak mampu memotret dan memetakan pergerakan partai dan caleg saat mendekati hari pemilihan.
”Termasuk undecided voters dan swing voters, tidak dapat dibaca pergerakannya, sehingga memengaruhi elektabilitas PAN,” tutur Viva.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga selalu yakin bahwa elektabilitasnya di pileg jauh melebihi hasil yang direkam sejumlah lembaga survei sebelum pemilu.
Presiden PKS M. Sohibul Iman menyatakan, berdasar hitung riil sementara, PKS akan lolos parliamentary threshold. Itu berbeda dengan hasil survei elektabilitas pemilu yang menyebutkan bahwa PKS terancam terlempar dari Senayan.
BACA JUGA: PKS Raih Suara 8,04% Karena Berani Menggandeng Habib Rizieq?
”Kami akan memiliki hasil yang jauh lebih baik dari Pemilu 2014. Diprediksi, insya Allah akan mendapatkan hasil akhir dua digit sebagaimana amanat musyawarah nasional,” kata Sohibul di kantor DPP PKS.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei terhadap perolehan suara partai di Pemilu 2019, agak berbeda dengan hasil survei sebelum pemilu digelar.
- Real Count KPU: PKS Masuk 5 Besar di 12 Provinsi, Juara I Bukan Hanya di Jakarta
- Update Real Count KPU 19 Februari: Daftar 9 Parpol Lolos Parliamentary Threshold, PSI Belum Masuk
- Data Riset Analitika: Gerindra Pemenang Pemilu, PSI Lolos Parlemen
- Survei EPI Center: Gerindra Teratas, PSI Jadi Pendatang Baru di Senayan
- Survei Indikator, Elektabilitas PSI Naik 200 Persen dalam 2 Bulan
- Dua Nama Tokoh Ini Memberi Pengaruh Besar untuk Elektabilitas Prabowo-Gibran di Bogor