Viva Yoga Ungkap Rencana Kementrans Bangun Industri Coklat di Kawasan Transmigrasi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengaku bangga terdapat produk snack, camilan, coklat oleh-oleh dari kawasan transmigrasi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Coklat produksi Macoa (Mandar Cocoa) itu diproduksi dengan berbagai rasa dan nama, seperti rasa kurma dan mente serta ada yang diberi nama Coklat Obat Hati.
“Ini produk asli kawasan transmigrasi," kata Wamentrans Viva Yoga kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/12).
Menurut Wamentrans Viva Yoga, rasa dan kemasan produk asli kawasan transmigrasi ini tidak kalah dengan coklat yang ada di minimarket.
Alamat Coklat Oleh-Oleh berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Polewali Mandar menurut catatan sejarah, sejak dari masa kolonialisme Belanda hingga dari Pemerintahan Soekarno dan dilanjutkan Soeharto menjadi tujuan transmigrasi.
Hadirnya camilan coklat dari pelaku usaha UMKM menurut Viva Yoga perlu didukung dan dikembangkan bila perlu go international.
Para transmigran dan masyarakat di sana menanam pohon-pohon coklat, memetik buahnya, diolah, dan kemudian dikemas dengan bentuk yang menarik.
“Camilan ini pas buat bingkisan atau acara natalan dan tahun baru. Apalagi belinya bisa dipesan lewat online," tambah alumnus pascasarjana Universitas Indonesia itu.
Wamentrans Viva Yoga mengatakan pengembangan tanaman coklat di kawasan transmigrasi itu selaras dengan rencana Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman yang akan membangun industri coklat di sana.
“Ini sudah sesuai dengan rencana Kementerian Transmigrasi (Kementrans)," ungkapnya.
Pohon yang asalnya dari Amerika Selatan itu habitatnya di hutan beriklim tropis.
Wamentrans Viva Yoga ungkap rencana Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman membangun industri coklat di kawasan transmigrasi di Polewali Mandar
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan
- Mentrans Tekankan Pentingnya Transformasi Transmigrasi untuk Kemandirian Ekonomi Nasional
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya