Vivi 11 Kali Menikah, 9 Kali Secara Siri

Vivi 11 Kali Menikah, 9 Kali Secara Siri
Suasana Desa Kalisat, Rembang, Pasuruan, Jawa Timur. Foto: M Hidayat/Radar Bromo
Beberapa radio di Indramayu kerap memutar lagu berjudul Kawin Kiai itu. Bahkan, di toko-toko kaset semakin banyak saja yang memburunya. Dan, memang, lirik lagu itu klop dengan fenomena nikah siri yang saat ini menjadi polemik. Diceritakan dalam lagu itu, seorang wanita yang lebih memilih dikawin siri asalkan hidupnya terjamin.

"Momennya tepat saja. Memang banyak juga fans yang me-request lagu-lagu yang mengisahkan kawin siri," ungkap Public Relation dan Marketing Radio Prima FM Haurgeulis Raihan A.Z.

Di Indramayu, fenomena nikah siri bukan hal baru. Menikah tak harus dicatatkan di instansi resmi terkait. Hal itu cukup hanya diketahui ketua RT sebagai pihak berwenang, atau warga di satu lokasi saja.

"Yang penting syarat dan rukun nikahnya terpenuhi, serta bertujuan membangun keluarga yang sakinah. Tidak dicatat di KUA, tapi hanya diketahui ketua RT atau warga satu RT," kata Drs Ghozali, salah seorang tokoh masyarakat di Desa Keretajaya Blok Sabrang Wetan, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.

Tradisi menikah siri juga banyak dilakukan warga di desa-desa di dua kabupaten: Indramayu dan Pasuruan. Benarkah hanya bermotif ekonomi? Laporan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News