Vivid Sydney, Festival Cahaya yang Memikat 52 Ribu Turis Indonesia

Vivid Sydney, Festival Cahaya yang Memikat 52 Ribu Turis Indonesia
Vivid Sydney, Festival Cahaya yang Memikat 52 Ribu Turis Indonesia
Vivid Sydney, Festival Cahaya yang Memikat 52 Ribu Turis Indonesia
Iluminasi warna-warni cahaya dalam Vivid Festival di Sydney. (Foto: Ikhwanul Khabibi)

Selain Sydney Opera House, Sydney Harbour Bridge yang berada di atas laut juga diterangi dengan lampu berwarna-warni. Jembatan yang juga menjadi salah satu ikon wisata di Sydney itu bersinar terang saat malam hari.

Kapal-kapal yang lalu-lalang di sekitar Sydney Harbour dan Sydney Opera House pun dihiasi lampu warna warni. Laut Sydney yang biasanya gelap saat malam seketika berubah menjadi penuh cahaya terang.

Gedung-gedung tinggi di sekitar pusat Kota Sydney juga dijadikan tempat untuk memainkan video mapping. Bahkan, di gedung yang masih berada di area Sydney Harbour, video mapping yang dimainkan bercerita tentang sejarah negara Australia.

Tak hanya itu, di sepanjang jalan akan ada seni instalasi bercahaya yang begitu menghibur mata pengunjung. Tak kurang dari 28 seniman instalasi cahaya turut ambil bagian dalam festival ini.

"Tahun ini ada 28 seniman dari berbagai negara yang meramaikan Vivid. Bila anda lihat di setiap sudut jalan, itu adalah seni instalasi hasil dari masing-masing seniman," jelas Sandra.

Royal Botanic Garden Sydney yang berada di depan Sydney Opera House juga tidak ketinggalan 'dirias'. Seni-seni instalasi cahaya dibangun di taman yang menjadikan taman kota itu terang benderang saat malam tiba.

Ratusan ribu orang tumpah ruah di sekitar Sydney Opera House setiap malamnya. Dari Sydney Harbour, pengunjung memang bisa menikmati sebagian besar Kota Sydney yang bermandikan cahaya.

"Setiap tahun kami rutin kemari. Musim dingin yang biasanya membuat kami malas keluar rumah, kali ini tidak. Kami bisa menikmati berbagai atraksi yang indah di malam hari," ujar seorang pengunjung, Stella yang membawa serta 3 anaknya.

Musim dingin di Australia akan datang pada bulan Mei setiap tahunnya. Biasanya, saat musim dingin tiba, orang-orang akan malas untuk keluar rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News